Senin, 19 Oktober 2015

Bahaya Junk Food

Edit Posted by with 1 comment
Bahaya Junk Food


Junk food atau biasa dikenal denga makanan cepat saji merupakan suatu produk makanan yang sudah umum dan telah mendunia di abad ini.
Istilah "Junk food" pada umumnya mengacu pada makanan yang dapat disajikan dengan cepat, mengandung banyak kalori tapi memiliki nilai gizi yang sedikit jumlahnya serta mengandung lemak yang sangat banyak.
Makanan cepat saji seperti Hamburger, KFC, Fried Chcken dll (maaf menyebutkan nama). Di golongkan sebagai makanan cepat saji atau  junk  food.



Siapa sih yang gak suka makanan junk food seperti ini ?.
Sepertinya sulit untuk   disangkal  bahwa banyak orang yang suka makanan cepat saji ini. Tentunya kamu juga suka kan makanan cepat saji. Yap, sama seperti saya. Saya tidak bisa ngebohongin diri saya kalau saya tuh suka  ketagihan  kalo memakan makanan cepat saji seperti ini. Selain rasanya yang enak, juga tidak perlu menunggu lama  untuk dapat menyantapnya alias simple. Namanya juga makanan cepat saji ya pasti cepat dong penyajiannya. Apalagi kalau setelah makan makanan cepat saji, didampingi oleh  minuman  bersoda. Kebayang banget kan gimana enaknya.


Karena sibuknya aktivitas sehari-hari, kebanyakan orang lebih memilih  junk food untuk disantap. Alasannya karena waktunya tidak cukup ketika memasak makanan sendiri atau membawa makanan dari rumah. Tapi tanpa disadari atau tidak, ternyata  junk food  itu  berbahaya  bagi tubuh loh. Salah satu faktor yang membuat  junk food  berbahaya adalah banyaknya  kadar lemak  didalamnya. Nah ini nih, salah satu penyebab orang menjadi obesitas atau kegemukan.

Selain ada  lemak,  junk food  juga terdapat konten yang berbahaya lagi seperti  saturated fat, dan  sodium. Jika dalam tubuh terdapat banyak jumlah konten seperti itu dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Mulai dari penyakit ringan maupun penyakit berat seperti  jantung, stroke, dan  kanker. Di dalam  junk food  di telisir juga terdapat kandungan gula. Yang tentunya dapat merusak tubuh kita juga.
Makanan  junk food   menurut  WHO (World Health Organization)  yang sangat serius dalam menangani masalah makanan cepat saji ini, digolongkan menjadi 10 jenis:
1. Makanan kalengan 
Makanan yang dikemas dalam kaleng biasanya seperti buah-buahan atau daging, makanan kaleng menjadi tidak sehat karena setiap makanan kaleng biasanya mengandung pengawet yang tidak baik bagi kesehatan, bukan hanya itu kandungan gizi dan nutrisi menjadi berkurang. 
2. Makanan gorengan 
Biasanya makanan gorengan mengandung kalori dan lemak atau minyak yang tinggi, sehingga dapat mengakibatkan kegemukan dan sakit jantung koroner, serta dalam proses meggoreng terjadi zat karsiogenik yang memicu terjadinya penyakit kanker. 
3. Makanan daging yang diproses 
 Sosis, ham dll adalah makanan daging yang telah diproses, mengandung bahan pewarna dan pengawet yang dapat mengganggu lever atau hati, dalam ham terkandung kadar natrium yang tinggi berakibat gangguan tekanan darah dan ginjal, selain itu juga dapat memicu penyakit kanker dikarenakan makanan tersebut mengandung kandungan garam nitrit. 
4. Mie Instant
Mie instant mengandung bahan pengawet yang tidah baik bagi kesehatan, kadar garam di dalam mie instant dapat menyebabkan beratnya beban ginjal, meningkatkan tekanan darah serta mie instan juga mengandung trans lipid yang mengakibatkan gangguan di pembuluh darah jantung. 
5.Makanan yang dibakar atau dipanggang
Makanan yang dipanggang atau dibakar dapat mengakibatkan makanan menjadi gosong dan zat yang terjadi dapat memicu terjadinya penyakit kanker. 
6. Keju Olahan
Terlalu sering mengkonsumsi keju olahan mengakibatkan meningkatnya berat badan dan meningkatnya gula darah. 
7. Makanan asinan
Proses pengasinan makanan membuat harga garam di dalam makanan menjadi tinggi sehingga memberatkan proses kerja ginjal dan beresiko terkena hipertensi serta berpengaruh terhadap lambung dan usus menjadi iritasi dan meradang. 
8. Makanan manisan kering
Makanan ini mengandung garam nitrat dan bila dalam tubuh bergabung menghasilkan zat karsiogenik dan juga mengandung esen segai tambahan sehingga dapat merusak fungsi hati, serta kadar garam yang tinggi beresiko terkena tekanan darah tinggi dan juga memberatkan proses kerja ginjal. 
9. Makanan manis beku
Ice cream, cake beku dll termasuk di dalam golongan ini, makanan ini mengandung mentega tinggi sehingga bisa mengakibatkan obesitas dan kadar gula yang tinggi dapat mengakibatkan berkurangnya nafsu makan. 
10. Makanan dengan daging berlemak dan jerohan
Makanan ini mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang dapat memicu terjadinya penyakit jantung koroner, kanker usus besar, kanker payudara.
Bahaya yang ditimbulkan

1. Junk Food mengandung kalori yang berlebih
junk foodMakanan adalah bahan bakar bagi tubuh kita. Ini memiliki dampak langsung pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Satu porsi junk food menawarkan sejumlah besar kalori, akan tetapi nilai gizi di dalamnya hanya sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.

Sebuah studi 2013 yang diterbitkan di JAMA Pediatrics menunjukkan bahwa banyak anak-anak dan remaja yang lebih memilih mengambil resiko mendapatkan kalori lebih dalam makanan cepat saji dan restoran dari makanan yang disajikan di rumah. Menurut National Institutes of Health, beberapa makanan cepat saji secara keseluruhan hanya mengandung kalori dalam jumlah yang tinggi, di mana hal tersebut sangat berdampak pada kelebihan berat badan yang merupakan salah satu faktor peningkatan risiko untuk berbagai masalah kesehatan kronis.
Terlalu sering mengkonsumsi makanan cepat saji untuk menggantikan makanan bergizi dapat menyebabkan gizi buruk serta kesehatan yang buruk bagi kita.

2. Resiko penyakit diabetes



Salah satu faktor utama yang menyebabkan terjangkitnya penyakit diabetes adalah karena diet yang tidak sehat, salah satunya karena makanan yang kita konsumsi adalah makanan sampah.

Ketika tubuh menyerap asupan gizi dari yang berasal dari makanan sehat, hal ini berarti tubuh mendapatkan pasokan glukosa yang membantu menjaga sensitivitas insulin.

Sedangkan ketika tubuh menyerap asupan makanan junk food, hal ini bisa mengakibatkan stres yang berlebihan pada metabolisme tubuh sehingga mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin dengan benar. Karena junk food tidak memiliki kandungan serat, konsumsi secara langsung menghasilkan lonjakan harga gula. Selanjutnya, konsumsi junk food menyebabkan obesitas, salah satu alasan utama untuk resistensi insulin dan pengembangan diabetes.

3. Masalah pada sistem pencernaan


Bagi para pecandu junk food, mereka akan lebih beresiko mengalami gangguan pencernakan seperti penyakit gastroesophageal reflux (GERD) dan sindrom iritasi usus (IBS). Seperti yang kita ketahui bahwa junk food lebih banyak mengandung kalori dari nilai nutrisi. Saat kita mengkonsumsi junk food yang digoreng, kandungan minyaknya akan tersimpan dalam dinding lapisan perut.

Hal ini dapat meningkatkan produksi asam. Lalu rempah-rempah yang ada di dalamnya dapat mengiritasi lapisan lambung, sehingga dapat memperburuk resiko GERD dan gangguan pencernakan. Kurangnya serat dalam konten junk food dapat menghambat pencernaan, meningkatkan masalah seperti sembelit dan wasir.
4. Kelelahan dan kelemahan

Junk food tidak memiliki jumlah nutrisi penting yang diperlukan untuk pemeliharaan kesehatan serta fungsi dari semua sistem dalam tubuh secara keseluruhan seperti protein dan vitamin. Meskipun jenis makanan ini bisa membuat perut terasa kenyang dan puas, namun ia gagal dalam memberikan asupan energi instan. Sehingga membuat tubuh terasa lemah dan lelah beberapa saat setelah mengkonsumsinya. Jika tubuh hanya menyerap semua jenis makanan yang tergolong junk food selama periode waktu tertentu, maka hal tersebut bisa mengakibatkan kelelahan kronis. Junk food dapat menurunkan tingkat energi tubuh ke tingkat yang mungkin membuat tubuh sulit atau bahkan tidak bisa melakukan rutinitas sehari-hari.






5. Depresi
 Akibat terlalu sering mengkonsumsi junk food, banyak perubahan hormonal terjadi, terutama pada kalangan remaja, yang membuat mereka rentan terhadap perubahan suasana hati dan perubahan perilaku. Karena mengkonsumsi junk food dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting dalam tubuh, yang meningkatkan kemungkinan para remaja menderita depresi hingga 58%. Diet yang sehat akan sangat berperan penting dalam menjaga keseimbangan hormonal.
Selain itu. konten dalam makanan cepat saji seperti garam, daging olahan, nitrat, dan MSG dapat memicu terjadinya sakit kepala. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Gizi Kesehatan Masyarakat menunjukkan bahwa makan makanan yang dipanggang seperti donat, croissant, kue dan makanan cepat saji seperti pizza, hamburger, hot dog) mungkin berhubungan dengan depresi. Orang yang makan makanan cepat saji adalah 51 persen lebih mungkin mengembangkan depresi dibandingkan mereka yang makan sedikit atau tidak ada makanan cepat saji.
6. Fluktuasi kadar gula dalam darah

Mengkonsumsi junk food yang tidak mengandung kadar gula yang tinggi dapat membuat metabolisme dalam tubuh mengalami stress. Gula menyebabkan pankreas memproduksi jumlah insulin yang lebih banyak untuk mencegah lonjakan drastis kadar gula dalam darah.

Karena junk food tidak memiliki kandungan karbohidrat dan protein yang cukup, jangan heran jika kadar gula dalam darah menurun secara tiba-tiba setelah kita mengkonsumsi junk food. Hal ini membuat kita gampang emosi dan timbul keinginan untuk mengkonsumsi junk food dalam porsi berlebih.
 
7. Mempengaruhi fungsi otak


 Dalam sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Brain, Behavior, and Immunity menunjukkan bahwa satu minggu makan junk food sudah cukup untuk memicu gangguan memori pada tikus.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa lemak jahat (lemak trans) dari junk food cenderung menggantikan lemak sehat di otak dan mengganggu mekanisme sinyal normal dalam otak. Studi pada hewan juga menunjukkan bahwa lemak dari junk food memperlambat kemampuan untuk belajar keterampilan baru.





8. Peningkatan resiko penyakit jantung
Konten dalam Junk food sarat akan lemak jenuh dan lemak trans yang secara langsung meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah, dimana hal tersebut dapat berkontribusi terhadap pembentukan plak dan penyakit jantung. Selain itu, mengkonsumsi junk food dapat menyebabkan lonjakan gula garah yang meningkat secara tiba-tiba, junk food merusak lapisan-lapisan pembuluh darah yang menyebabkan peradangan kronis.

Peradangan ini menyebabkan kolesterol jahat menempel pada dinding arteri dan menghalangi aliran darah ke jantung, sehingga serangan jantung pun kapan saja bisa terjadi. Lemak dari junk food dapat terakumulasi dalam tubuh selama periode waktu tertentu yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Dalam kondisi berat badan yang meningkat, resiko terkena serangan jantung akan lebih tinggi.

9. Peningkatan resiko gangguan ginjal

 Saat kita mengkonsumsi junk food seperti kentang goreng maupun keripik yang rasanya begitu memanjakan lidah, tanpa kita sadari kandungan garam halus yang ada didalamnya dapat meningkatkan air liur dan sekresi enzim, sehingga meningkatkan keinginan untuk terus mengkonsumsi makanan ini.

Kandungan lemak jahat dan natrium yang tinggi dari garam tersebut mampu mengganggu keseimbangan sodium-potasium tubuh yang dapat menyebabkan hipertensi. Hal ini dapat mengganggu fungsi ginjal sebagai penyaring semua racun dari darah.
10. Merusak hati
 
Mengkonsumsi junk food selama periode waktu tertentu dapat memiliki efek yang merugikan pada organ hati, hal ini mirip dengan efek yang ditimbulkan pada seorang pecandu alkohol. Sebuah studi menunjukkan bahwa seseorang yang lebih sering mengkonsumsi junk food dan menjauhi olahraga memiliki perubahan enzim hati dalam waktu empat minggu.

Perubahan ini serupa dengan yang diamati pada orang dengan penyalahgunaan alkohol. Menurut beberapa penelitian, hal itu dikarenakan terjadinya pengendapan lemak trans yang ditemukan dalam sejumlah junk food di organ hati sehingga menyebabkan disfungsi pada organ tersebut.
11. Peningkatan resiko kanker
Kurangnya serat adalah alasan utama mengapa konsumsi junk food sangat terkait dengan peningkatan risiko kanker pada sistem pencernaan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam European Journal of Cancer Prevention mengungkapkan bahwa terlalu banyak mengkonsumsi makanan cepat saji yang tinggi gula dan lemak dapat meningkatkan peluang terkenanya kanker kolorektal.

Studi lain dari Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle menunjukkan bahwa pria yang makan makanan yang digoreng lebih dari dua kali dalam sebulan telah menunjukkan peningkatan risiko kanker prostat.



12. Masalah pada kulit dan tulang
 
Mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan gula seperti junk food, dapat menyebabkan bakteri yang berada di mulut menghasilkan asam yang dapat mengakibatkan kerusakan pada gigi serta menghancurkan enamel gigi, yang merupakan faktor terjadinya gigi berlubang. Ketika enamel gigi Anda hilang, tidak bisa diganti. Selain itu kandungan natrium yang berlebih dalam junk food juga dapat meningkatkan resiko terkena osteoporosis (tulang rapuh).
Menurut salah seorang ahli gizi di Mumbai Selatan dan di Cumballa Hill Hospital yang bernama Dr Niti Desai, "Junk food memang mungkin murah, mudah tersedia, lebih cepat untuk memasak dan lezat, tetapi jenis makanan tersebut justru malah berdampak bahaya bagi kesehatan. Bukan hanya kekurangan nutrisi penting bagi tubuh, tetapi juga memberikan kontribusi untuk beberapa penyakit berbahaya. Pilihan untuk kembali mengikuti Pola hidup sehat mencakup pilihan makanan yang lebih alami dan lebih sehat. "Dia menyarankan untuk mengurangi asupan makanan olahan agar hidup kita lebih sehat.

 Tips Menghindari Junk Food

Makanan junk food mungkin lebih banyak efek negatifnya namun bukan berarti Anda tidak bisa memakannya sama sekali, mungkin Anda dapat memakannya 2 atau 3 kali dalam sebulan, lebih baik menjaga daripada menyesal dikemudian hari bukan?
Ada beberapa tips untuk Anda yang terlanjur suka dengan makanan junk food ini:

  1. Mengkonsumsi beras merah sebagai pengganti nasi putih, karena beras merah dipercaya mengandung lebih banyak serat yang selain dapat membuat perut kenyang, tapi juga memberikan asupan nutrisi yang cukup bagi tubuh.
  2. Mengkonsumsi gandum / oat, karena gandum banyak memiliki kandungan serat, protein, asam lemak yang baik, bahan kimia tanaman, vitamin, dan mineral seperti tembaga, besi, seng dan magnesium yang membuat sarapan lebih sempurna.
  3. Mengkonsumsi buah-buahan serta menghindari jus kemasan, hal ini dikarenakan jus kemasan mengandung banyak pengawet dan bahan kimia yang membuatnya tidak sehat. Selain itu, untuk membuat tekstur jus sangat halus, semua bagian yang kaya serat akan dihilangkan selama pemrosesan. Jadi, ketika minum jus kemasan, itu berarti kita menambah asupan gula dalam tubuh. Sebaliknya, jus buah gantikan dengan buah-buahan segar utuh. Mereka akan meningkatkan asupan serat dengan manfaat tambahan vitamin.
  4. Mengkonsumsi sayuran berdaun seperti bayam, selada termasuk dalam makanan kaya serat  yang tinggi akan membantu mengurangi kadar gula darah. Pastikan Anda menyertakan setidaknya satu porsi yang kaya akan protein, baik itu dal, kacang-kacangan, telur atau ikan ke dalam menu harian.

    efek samping atau gejala ringan 

    • Keriput sebelum waktunya
    • Sembelit
    • Mulas
    • Memperparah gejala PMS (Premenstrual Syndrome)
    • Pusing
    • Bad mood
    • Kembung
    Sebenarnya, makan-makanan junk food itu tidak dilarang atau bisa-bisa saja. Asalkan tetap dengan porsi yang normal dan tidak terlalu sering. Juga diimbangi dengan berolahraga secara teratur, makan buah dan sayur, juga mengonsumsi jus buah dan jus sayuran. Agar semua efek buruk dari junk food dapat kita hindari.
    Sekian postingan saya kali ini. Semoga dapat bermanfaat bagi kehidupan kamu yang lebih cerah. Ingat   jagalah sehatmu sebelum sakitmu  and keep healthy.
    baca juga cara menjaga kesehatan tubuh




    1 komentar: